Pages

Friday, April 6, 2018

Dua Perahu dan Angin

Hitam putih benar adanya
Mungkin memihak, mungkin tidak
Gejolak pasang dan penerimaan surut
oleh bongkar - hadang waktu
Bukan pujangga, kubilang
Tapi luluhan kata tak gerakkan makna
Kota ini tak pernah mati, katanya
Kau kan tau hingar bingar
dua perahu menyatu, lalu terbawa ombak
Bukan karena angin, kubilang
Asumsi ramah yang dilontarkan tangis pelayar
Menderu, menderu sampai jauh
Kau takkan temukan aku

Jakarta, 6 April 2018
Aulia R. Y.

Tuesday, April 3, 2018

Detik Waktu

Terpaku mata tak berarah
Kini telah sampaikah aku?
Tanyanya, lalu kami berlayar
Sudikah kembali singgah?
Katanya, kami melaju
telah mengayuh sampai keruh
Bilur biru langit meng-abu
Kini telah sampaikah aku?
Katanya, kami menunggu

Aulia R. Y
20 Maret 2018

Wednesday, March 21, 2018

Sajak Malam

Malam, tak pandang kau, bintang
yang terseru di dalam rindu
Kau membeku, seakan tersipu
tetapi sendu...dan malu

Abu-abu, nila dan ungu
jalan terpangku, aku ragu
Sanggah pujian lalu terkungkung
oleh bijak irama lagu

Diam, aku terperangah
menunjuk satu, nyata raganya
Dimana kelam, kau menunggu
Ruang rengkuh kita tak pernah jauh

Jakarta, 20 Maret 2018
Aulia R Y